Hukum Ohm adalah a Prinsip mendasar dalam elektronik dan teknik listrik, menggambarkan hubungan antara tegangan (v), arus (i), dan resistensi (r) di sirkuit listrik. Apakah Anda seorang pemula atau penggemar elektronik, memahami hukum Ohm adalah Penting untuk merancang sirkuit, masalah pemecahan masalah, dan bekerja dengan komponen listrik.
1. Apa hukum Ohm?
Hukum Ohm menyatakan itu Arus (i) dalam sirkuit berbanding lurus dengan tegangan (v) yang diterapkan dan berbanding terbalik dengan resistansi (r): V=SAYA×R
Di mana:
- V = tegangan (volt, v)
- I = saat ini (amperes, a)
- R = resistansi (ohm, Ω)
Persamaan ini membantu dalam menghitung Bagaimana komponen listrik berperilaku di sirkuit.
2. Memahami tiga variabel
A. Tegangan (V) - Tekanan Listrik
Tegangan adalah kekuatan yang mendorong muatan listrik melalui sirkuit. Itu diukur Volt (V) dan dipasok oleh baterai, catu daya, atau generator.
🔹 Contoh: A Baterai 9V menyediakan 9 volt energi potensial ke sirkuit.
B. Arus (I) - Aliran Listrik
Arus adalah Aliran muatan listrik di sirkuit, diukur amperes (a). Sarana saat ini yang lebih tinggi lebih banyak elektron bergerak melalui sirkuit.
🔹 Contoh: A 1a saat ini cara 1 coulomb dari aliran muatan per detik.
C. Resistance (R) - Oposisi terhadap aliran saat ini
Perlawanan adalah oposisi terhadap arus listrik di sirkuit, diukur ohm (Ω). Itu menentukan Berapa banyak arus yang akan mengalir untuk tegangan yang diberikan.
🔹 Contoh: A Filamen bola lampu memiliki resistensi, yang mengontrol seberapa banyak arus mengalir melaluinya.
3. Menyusun ulang hukum Ohm untuk perhitungan
Hukum Ohm dapat ditulis ulang berdasarkan apa yang perlu Anda hitung:
Contoh Perhitungan:
🔹 Temukan tegangan (v): V=2A×10Ω=20V
A 2a Arus arus melalui a Resistor 10Ω. Apa tegangannya?
🔹 Temukan saat ini (i): SAYA=6Ω12V=2A
A Baterai 12V terhubung ke a 6Ω resistor. Apa arusnya?
🔹 Temukan Perlawanan (R): R=3A9V=3Ω
Sirkuit memiliki a Sumber daya 9V Dan 3a saat ini. Apa perlawanannya?
4. Hukum Segitiga Ohm - trik memori cepat
Untuk dengan mudah mengingat hukum Ohm, gunakan segitiga ini:
V
-------
I | R
- Menutupi V untuk menemukan I × R.
- Menutupi SAYA untuk menemukan V ÷ r
- Menutupi R untuk menemukan V ÷ i
5. Hukum Ohm di Sirkuit Nyata
A. menghitung nilai resistor
🔹 Masalah: Anda memiliki a Output Arduino 5V dan ingin membatasi arus untuk 10mA (0,01a) untuk LED. Nilai resistor apa yang harus Anda gunakan?
R=SAYAV=0.01A5V=500Ω
🔹 Larutan: Gunakan a Resistor 500Ω dalam seri dengan LED.
B. Memahami Konsumsi Daya
Kekuatan (P) dalam sirkuit dihitung menggunakan: P=V×SAYA
🔹 Contoh: A 12v, 2a Catu daya digunakan dalam sirkuit. Berapa banyak daya yang dikonsumsi?
P=12V×2A=24W
🔹 Tip: Memilih resistor yang benar mencegah kerusakan overheating dan komponen.
6. Aplikasi Umum Hukum Ohm
✅ Memilih resistor untuk LED, sirkuit, dan sensor
✅ Merancang catu daya Untuk Arduino, Raspberry Pi, dan Microcontrollers
✅ Sirkuit Pemecahan Masalah -Menemukan kesalahan dalam kabel atau komponen yang terbakar
✅ Menghitung batas arus aman untuk mencegah overheating
7. Tips Keselamatan Saat Menerapkan Hukum Ohm
⚠ Tidak pernah melebihi tegangan atau peringkat arus komponen.
⚠ Gunakan sekering dan resistor pembatas saat ini untuk melindungi sirkuit.
⚠ Periksa peringkat daya resistor untuk mencegah overheating.
8. Kesimpulan
Hukum Ohm adalah Fondasi Elektronik, memungkinkan para insinyur dan penggemar Hitung tegangan, arus, dan resistensi di sirkuit. Dengan menguasai prinsip -prinsip ini, Anda bisa Desain, pemecahan masalah, dan mengoptimalkan sirkuit listrik efisien.
Ingin belajar lebih banyak? Cobalah membangun sirkuit LED sederhana menggunakan hukum Ohm! 🚀